Remaja Musliim
Remaja muslim memiliki peran yangs sangat penting untuk meninggikan Islam.
Namun masihkan ada harapan, sedangkan realitas sebagian besar mereka terserang
wabah syahwat yang menyimpang.
Yup, Di tengah-tengah desingan mesiu serangan budaya barat yang rusak, sedikit banyaknya kehidupan sekularisme saat ini telah menciptakan generasi muda yang menyedihkan. Kerusakan moral, pergaulan bebas, narkoba, tawuran, hingga lupa ajaran Islam dan merasa asing dengan agamanya sendiri. Sungguh-sungguh sangat menyedihkan dan pilu melihatnya.
Ini tak terlepas dari pendidikan yang memandang sebelah mata kepada proses pribadi para pelajar. Pendidikan sekularisme telah menjadikan anak-anak muslim sebatas manusia yang kenal materi dan haus kepada kepribadian yang sesungguhnya. Bagaimana hal tersebut tidak terjadi, ketika porsi pelajaran agama di sekolah hanya 2 jam per minggu. Ini tentu sangat tidak cukup sekali. Padahal setiap hari mereka didik oleh budaya barat yang rusak melalui media televisi atau media sosial yang rusak.
Keluarga muslim, benar-benar telah dihancurkan. Taroh saja, acara televisi semacam MamaMia, sang ibu berkerudung, tapi sang anak dengan lenggak lenggok mengumbar aurat. Sang Ibu merasa bangga saat anaknya manggung, tak merasa sedikitpun rasa dosa membiarkan anaknya dalam jurang kemungkaran. Begitu juga, acara acara idola-idola cilik, sejak dini si anak sudah diarahkan untuk menjadi idola semu yang jauh dari nilai-nilai ruhiyyah. Alih-alih mereka bangga karena sudah dapat membaca al-Quran, melainkan yang mereka banggakan punya anak pintar nyanyi dan berjoget. Miris, kan?
Apa itu semua kita biarkan begitu saja? Tentu tidak! Di tengah-tengah generasi kelabu tersebut, haruslah ada mutiara-mutiara yang akan menyelamatkan mereka. Akan menjadi cahaya bagi mereka. Siapakah mereka???
Lalu, kepada siapa kita berharap? Masihkah ada kepedulian dari mereka yang memiliki hati dan kerinduan pada kehidupan Islam? Apa selanjutnya? [sumber: 7cg-indonesia/syabab.com]
Yup, Di tengah-tengah desingan mesiu serangan budaya barat yang rusak, sedikit banyaknya kehidupan sekularisme saat ini telah menciptakan generasi muda yang menyedihkan. Kerusakan moral, pergaulan bebas, narkoba, tawuran, hingga lupa ajaran Islam dan merasa asing dengan agamanya sendiri. Sungguh-sungguh sangat menyedihkan dan pilu melihatnya.
Ini tak terlepas dari pendidikan yang memandang sebelah mata kepada proses pribadi para pelajar. Pendidikan sekularisme telah menjadikan anak-anak muslim sebatas manusia yang kenal materi dan haus kepada kepribadian yang sesungguhnya. Bagaimana hal tersebut tidak terjadi, ketika porsi pelajaran agama di sekolah hanya 2 jam per minggu. Ini tentu sangat tidak cukup sekali. Padahal setiap hari mereka didik oleh budaya barat yang rusak melalui media televisi atau media sosial yang rusak.
Keluarga muslim, benar-benar telah dihancurkan. Taroh saja, acara televisi semacam MamaMia, sang ibu berkerudung, tapi sang anak dengan lenggak lenggok mengumbar aurat. Sang Ibu merasa bangga saat anaknya manggung, tak merasa sedikitpun rasa dosa membiarkan anaknya dalam jurang kemungkaran. Begitu juga, acara acara idola-idola cilik, sejak dini si anak sudah diarahkan untuk menjadi idola semu yang jauh dari nilai-nilai ruhiyyah. Alih-alih mereka bangga karena sudah dapat membaca al-Quran, melainkan yang mereka banggakan punya anak pintar nyanyi dan berjoget. Miris, kan?
Apa itu semua kita biarkan begitu saja? Tentu tidak! Di tengah-tengah generasi kelabu tersebut, haruslah ada mutiara-mutiara yang akan menyelamatkan mereka. Akan menjadi cahaya bagi mereka. Siapakah mereka???
Lalu, kepada siapa kita berharap? Masihkah ada kepedulian dari mereka yang memiliki hati dan kerinduan pada kehidupan Islam? Apa selanjutnya? [sumber: 7cg-indonesia/syabab.com]
0 comments :
Contact Form
Popular Posts
-
HI Reader, kali ini ane mau nyeritain tentang perang Shiffin yang merupakan perang saudara antara sesama muslim. Perang Shiff...
-
Peran • Tjokroaminoto mendirikan organisasi Sarekat Islam yang sebelumnya dikenal Serikat Dagang Islam pada Mei 1912. • ...
-
Biografi Memiliki nama lengkap Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto lahir di Ponorogo, Jawa Timur, 16 Agustus 1882 ...
-
Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki banyak pulau. Dengan kata lain banyak sekali perairan di Indonesia. Indonesia juga mer...
-
Pacaran islami? Lah emang ada? Oke, mungkin bakalan pada kaget.. tapi sebenernya emang islam melarang pacaran? Enggak juga, t...
-
Yaps, dulu mimin pernah jadi anggota di salah satu fansub Indonesia. Ya walaupun cuman fansub anime yang durasinya 24 menit ...
-
Remaja muslim memiliki peran yangs sangat penting untuk meninggikan Islam. Namun masihkan ada harapan, sedangkan realitas sebagian besar ...
-
Hari gini masih maen FB dan twitteran? Masih suka galau? Atau malah pengen nyiptain “sesuatu” dalam hidup kamu? Sebenernya masih banyak...
-
Oke, sekarang mimin mau ngebahas tema tentang hal ihwal yang ada di MAN Insan Cendekia. Sebagai sekolah yang cukup terpandang ==” te...
-
KEBIJAKAN – KEBIJAKAN DAENDLES DI INDONESIA Dengan tugas utama : 1. Mengisi kekosongan Kas Negara 2. Menjaga Pulau Jawa dari serang...
Post a Comment