Perang Siffin
HI Reader, kali ini ane mau nyeritain tentang perang Shiffin
yang merupakan perang saudara antara sesama muslim.
Perang Shiffin terjadi pada bulan Mei hingga Juli 657
Masehi, terjadi semasa zaman fitnah besar diantara persaudaraan kaum muslim dan
ini merupakan perang saudara pertama yang dilakukan oleh umat Nabi Muhammad
SAW. Pertempuran ini terjadi diantara dua kubu pasukan besar Ali bin Abi Thalib
dan Mu’awiyah bin Abu Sufyan di tebing sungai Furat yang dikenal
dengan nama
daerah Shiffin yang kini terletak di Syria dan terjadi pada 1 Shafar 37 H.
Oke, lanjut ke penyebabnya sekarang. Penyebab dari pecahnya
perang saudara ini dikarenakan ketika Khalifah Utsman bin Affan dibunuh dan
Madinah terisolasi dan Ali bin Abi Thalib dibaiat dalam keadaan darurat tanpa
kejelasan bagi umat muslim di Madinah dikarenakan kondisi di Madinah tidak
memungkinkan untuk menyebarkan berita langsung ke seluruh umat muslim.
Penyebab terbunuhnya Utsman bin Affan ialah karena timbulnya
fitnah dikarenakan seringkali Utsman bin Affan menunjuk karib kerabatnya
sebagai petinggi-petinggi negara. Golongan yang senang menebar fitnah
memanfaatkan kondisi ini untuk menyebarkan fitnah bahwa Utsman hanya akan
menunjuk karib kerabatnya sebagai pejabat negara dan dianggap merendahkan
selainnya. Ketika ada golongan yang terhasut fitnah ini membentuk kekuatan dan
menyergap Utsman bin Affan di Madinah dan mengepung kota tersebut. Kemudian
Utsman di bunuh di tempat.
Ketika Ali bin Abi Thalib diangkat menjadi pengganti Utsman
bin Affan, seorang gubernur dari daerah Damaskus tidak menyetujuinya. Pertama,
minimnya informasi yang didapat oleh gubernur tersebut yakni Mu’awiyah bin Abu
Sufyan dikarenakan kondisi Madinah yang tidak mendukung, sehingga memungkinkan
informasi-informasi yang berisi fitnah ikut masuk ke dalam pihak Mu’wiyah.
Kedua, Mua’wiyah yang merupakan kerabat dari Utsman bin Affan merasa pembunuh
Utsman harus diadili namun dari sikap Ali, Mua’wiyah merasa Ali tidak akan
melakukan hal tersebut.
Dalam Al Bidayah wa An Nihayah (7/272) disebutkan bahwa Abu
Muslim Al Khaulani beserta beberapa orang mendatangi Muawiyah dengan
mengatakan,”Apakah engkau melawan Ali ataukah engkau juga sepertinya?” Muawiyah
menjawab, ”Demi Allah, sesungguhnya aku benar-benar mengatahui kalau ia (Ali)
lebih baik dariku, lebih utama dan lebih berhak dalam masalah ini
(kekhalifahan) daripada aku. Akan tetapi bukanlah kalian mengetahui bahwa
Utsman terbunuh dengan keadaan terdhalimi, sedangkan saya adalah sepupunya yang
berhak meminta keadilan. Katakan kepadanya, agar ia menyerahkan pembunuhnya,
maka saya menyerahkan persoalan ini kepadanya.
Perang ini dikomandani oleh Amru bin Ash dari pihak Muawiyah
dengan seratus dua puluh ribu pasukan dan Malik Al-Ashtar dari pihak Ali dengan
sembilan puluh ribu pasukan. Pertarungan ini berlangsung dengan sengit. Namun,
tampak pasukan Ali bin Abi Thalib makin memojokkan pasukan Muawiyah bin Abu
Sufyan.
Dalam perang ini sangat memukul hati orang-orang mukmin
karena terbunuhnya Thalhah bin Ubaidillah dan Zubait bin Awwam yang merupakan 2
orang sahabat yang dijamin masuk surga. Selain itu, perang ini juga menewaskan
juga Amar bin Yasir, terbunuhnya Amar memberi pengaruh besar kepada kedua belah
pihak imana sebelumnya Rasulullah (SAW) telah berkata kepada Amar, bahwa ia tidak
meninggal, kecuali terbunuh di antara dua kelompok orang-orang mukmin.
Pasukan Muawiyyah yang semakin terpojok, akhirnya salah satu
pihak Muawiyah menusuk alquran dengan tombak dan mengangkatnya tinggi-tinggi
untuk mengajak pihak Ali untuk melakukan tahkim atau genjatan senjata.
Mula-mula Ali tidak mau melakukan tahkim namun banyak
pasukan Ali yang memaksa Ali untuk melakukan genjatan senjata, akhirnya Ali
menerima tawaran ini dan melakukan genjatan senjata. Dan kelompok yang memaksa
Ali ini sekarang dikenal dengan orang-orang Khawarij.
Dilihat dari apa yang terjadi, sebenarnya kedua belah pihak
tidak ada yang bersalah, namun perang ini terjadi dikarenakan timbulnya
fitnah-fitnah diantara Ali dan Muawiyyah. Ketika dua orang muslim berijtihad
dan memiliki hasil yang berbeda kemudian mereka saling menjatuhkan karena
fitnah, maka yang benar akan mendapat 2 pahala dan yang salah akan mendapat 1
pahala. Entah siapa yang benar, Wallahu Ta’ala A’lam Bisshawab
Rujukan: Al Bidayah wa An Nihayah
Wikipedia
0 comments :
Contact Form
Popular Posts
-
HI Reader, kali ini ane mau nyeritain tentang perang Shiffin yang merupakan perang saudara antara sesama muslim. Perang Shiff...
-
Peran • Tjokroaminoto mendirikan organisasi Sarekat Islam yang sebelumnya dikenal Serikat Dagang Islam pada Mei 1912. • ...
-
Biografi Memiliki nama lengkap Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto lahir di Ponorogo, Jawa Timur, 16 Agustus 1882 ...
-
Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki banyak pulau. Dengan kata lain banyak sekali perairan di Indonesia. Indonesia juga mer...
-
Pacaran islami? Lah emang ada? Oke, mungkin bakalan pada kaget.. tapi sebenernya emang islam melarang pacaran? Enggak juga, t...
-
Yaps, dulu mimin pernah jadi anggota di salah satu fansub Indonesia. Ya walaupun cuman fansub anime yang durasinya 24 menit ...
-
Remaja muslim memiliki peran yangs sangat penting untuk meninggikan Islam. Namun masihkan ada harapan, sedangkan realitas sebagian besar ...
-
Hari gini masih maen FB dan twitteran? Masih suka galau? Atau malah pengen nyiptain “sesuatu” dalam hidup kamu? Sebenernya masih banyak...
-
Oke, sekarang mimin mau ngebahas tema tentang hal ihwal yang ada di MAN Insan Cendekia. Sebagai sekolah yang cukup terpandang ==” te...
-
KEBIJAKAN – KEBIJAKAN DAENDLES DI INDONESIA Dengan tugas utama : 1. Mengisi kekosongan Kas Negara 2. Menjaga Pulau Jawa dari serang...
Post a Comment